Saturday, May 26, 2007

EJL #9




Ini foto2 dari EJL #9. yang langsung on stage tidak banyak karena keterbatasan kamera dan tiadanya hak istimewa memotret.

Foto-foto didapat sebelum pentas. Bangga mode ON* karena bisa foto dengan maestro Jazz dll........

EJL #9 Laporan Pandangan Mata-mata

 

Akhirnya, kesampaian juga nonton EJL #9 di UGM setelah bbrp hari sebelumnya dan sejak awal berharap dapet tiket gratisan. Malah, saya kelebihan tiket karena dapet tiket gratis dari Radio Geronimo 2 lembar (makasih ya Mr. Sanny Montana) dan bbrp jam sebelum show dimulai saya di sms pejabat Telkomsel (Tq Mr. Godek) yang mengatakan ada undangan VVIP (dia tulis di sms VVVIP, V nya banyak) buat saya. Wow!


Hari Jumat, 25 Mei 2007 saya mulai dari menelepon teman saya Ninda Kariza yang sehari sblmnya mengisi reply di mp dan mengatakan: “sampai ketemu di backstage” (ini tandanya Ninda jadi MC di acara itu!). Lalu saya minta tolong mempertemukan saya dengan Uthe karena saya mau kasih kaset (bekas) album Kaulah Segalanya pemberian Jazzterday. Tq ya, Jazz!

Selanjutnya saya mengambil tiket di Radio Geronimo (106.1 Mhz) dan sekalian ketemu Mike Idol yang badannya gedhe abis! Vina, anak saya, ngebet banget pingin foto dan minta tanda tangan. Setelah itu berlanjut ke hotel tempat mereka menginap dan sempat ngobrol dengan Didiek SSS yang ternyata masih ingat saya!. Hebat euy! Di hotel sempat foto dengan Utha Likumahuwa yang menulis pesan di secarik kertas untuk teman mp-er, babikecap. Pinginnya setelah ketemu Utha, ketemu Uthe namun tak kesampaian karena masih ngendon di kamar dan dapat jatah sound check sesi kedua (jam 15). Saya harus berangkat kerja, bo!

Sempat foto dengan maestro Jazz, Bubi Chen, yang meskipun sudah lanjut usia, tapi semangat dan guyon jawatimurannya masih kental. Kesempatan istimewa bisa foto dengan beliau sambil membayangkan babikecap pasti ngiler!


Tiba di venue pukul 19.40 dengan kelebihan 2 tiket, saya mencari calo untuk jual tiket. 2 tiket terjual Rp 35.000,00 (harga resmi @ Rp 20.000,00). Pada saat memasuki gedung, Utha Likumahuwa sedang on stage. Kualitas suaranya tetap prima meskipun sudah tak lagi muda. Setelah Utha, dari tengah penonton, muncullah Didiek SSS sambil nyebul clarinet memainkan “Over The Rainbow”, lagu yang diambil dari film Wizard of Oz, yang menurut Didiek adalah request khusus dari ketua panitia, Tony Prasetiantono.


Setelah itu, Utha tampil kembali membawakan lagu-lagunya. Lagu Tersiksa Lagi dibawakan dan penonton ikut nyanyi. Utha happy karena ternyata penontonnya masih kenal lagunya. Utha meminjam keyboard Bubi Chen untuk bersolo “Aku Pasti Datang”.


Jazz session diisi dengan bbrp lagu antara lain Burung Kakak Tua yang benar2 improvisasi abis. Saya benar-benar menikmati jazz session ini lebih dari sesi lagu-lagu Mike & Uthe. Penampilan Bubi Chen & Virtuoso, Didiek SSS dan Utha Likumahuwa memuaskan!


Sebelum sesi Uthe dan Mike, kedua MC, Ninda Kariza dan Butet Kartaredjasa, mempertunjukkan keahlian mereka mengolah kata. Kedua orang yang saya kagumi ini terlihat kompak. Butet memberi selingan joke-joke segar dan orisinal yang kontekstual dengan instrument musik. Misalnya, piano adalah alat musik yang cocok untuk mahasiswa UGM fakultas Hukum karena tuts nya hitam putih, sesuai dengan perjanjian yang harus hitam putih. Drum adalah alat musik yang tidak cocok untuk mahasiswa UGM karena memainkannya dengan digebuk. Drum adalah alat musik yang cocok dengan mahasiswa IPDN karena suka main gebuk. Jaaaannnnnnn!


Tibalah menyaksikan salah satu idola saya, Ruth Sahanaya. Diiringi oleh pemusik yang asing buat saya, penampilan dan kualitas suara Uthe tidak bisa ditawar. Mengagumkan! Ketika bercerita ttg Album Kaulah Segalanya yang sangat berkesan buat dia (ketika dia jatuh cinta sama Jeff), sempat terbersit untuk memberikan kaset Kaulah Segalanya buat Uthe di panggung, tapi malu ah! Lagu “Keliru” dinyanyikan dan muncullah Mike. Setelah itu Ruth rehat. Sesaat setelah itu HP saya bunyi, ada SMS masuk. Pengirimnya sang MC yang isinya: “Aku brsn blg Uthe, dia mau bgt tuh albumnya. Nt tak tunggu di blkg panggung ya”.


Saat panggung diisi oleh Mike, saya mulai tidak nyaman karena penampilan Mike yang datar. Gaya panggungnya tidak begitu memesona. Penampilan Mike yang saya nikmati hanyalah ketika dia menyanyi Rainy Days and You (Karimata). Nge jazz banget!


Akhirnya, Uthe muncul lagi dan menyanyikan bbrp lagu. Ditutup dengan lagu Andaikan Kau Datang (OOT of Jazz),


Bersinarlah bulan purnama

Seindah serta tulus cintanya

Bersinarlah terus sampai nanti

Lagu ini ku akhiri……….


Habis dah………

Saya langsung menuju backstage untuk menemui MC dan Uthe. Ternyata, Uthe sudah cabut ke hotel karena pagi2 harus check out. Doi pakai first flight jam 6 karena mau langsung ke KL. Kaset yang saya janjikan saya titipkan pada Iwan, asisten Uthe. Sempat bicara di telepon, doi bilang makasih banget karena kaset itu sangat berharga buat dia. Terima kasih ini lebih cocok untuk Jazzterday karena dia lah yang dapatkan kaset ini.


Overall, saya sangat menikmati penampilan Bubi Chen, Didiek SSS dan Utha yang jazzy banget. Penampilan Uthe, ok lah.


Kecewa juga gak jadi ketemu Uthe. Tapi, no problemo. Suatu saat pasti ketemu lagi…..!



NB:

Mohon maaf, foto2 EJL #9 yang saya upload cuma 3 berhubung jauh dari stage, kameranya minimalis, dan dilarang maju ke stage untuk motret.

Wednesday, May 16, 2007

EJL #9



 

 


Economics Jazz Live (EJL) adalah pertunjukan music Jazz yang diorganisir oleh Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (FE – UGM), Yogyakarta. Gelaran pentas musik ini dimulai dengan EJL #1 di tahun 1985. Performer Jazz yang mengisi EJL #1 adalah Karimata, yang saat itu lagi ngetop.




Diikuti oleh EJL-EJL berikutnya yang saya tidak hapal, tahun ini EJL sudah memasuki EJL #9. Tentu ini bukan tahun ke-9 melainkan yang ke-9 karena EJL sempat vacuum (cleaner) selama beberapa tahun entah karena alasan apa? 20 tahun setelah EJL #1 sekarang FE UGM menghadirkan kembali gelaran tontonan langsung (live) performance music!




EJL #9 kali ini diisi oleh nama-nama yang tidak asing buat saya karena pergaulan di multiply. Sebenarnya, saya hanya mengenal Ruth Sahanaya, seorang favorit saya, Utha Likumahuwa, dan Didiek SSS. Nama-nama lain seperti Mike Mohede saya ketahui karena dia bintang baru yang melejit lewat Indonesian Idol 2. Sedangkan performers lain yang akan juga meramaikan acara ini, lebih banyak saya tau karena bergaul dengan komunitas MULTIPLY.




Melihat nama-nama yang akan tampil, saya yakin rekan MPers seperti BABIGULING, JAZZTERDAY, dll pasti ngiler ingin nonton!




So, kenapa gak nonton aja? Sambil pulang ke Yogya dan bernyanyi:




Pulang ke kotamu


Ada setangkup haru dalam rindu


Masih seperti dulu(kah?)


Tiap sudut menyapaku (kurang) bersahabat


Penuh selaksa maknaaaaaaaa?




(kepada KLa Project, maaf atas editing liriknya, disesuaikan dengan kondisi saat ini)




Ditunggu di Grha Sabha Pramana, 25 Mei 1997 pukul 7.30 p.m (p.m. = (le)Pas Maghrib)




Saya sih pasti nonton, sambil menunggu undangan gratis dari Telkomsel! Maunya???

Saturday, May 12, 2007

Puisi Joko Pinurbo

http://matarindu.blogspot.com/

Joko Pinurbo adalah penyair favorit saya yang sajak-sajak nya begitu mendalam, filosofis dan kadang-kadang 'nakal'

Friday, May 11, 2007

Koffie

 

Teman-teman,


Seorang teman kasih saya oleh-oleh dari Bandung satu pack kopi. Tulisannya di kemasannya begini:




-----------




Koffie Fabriek




AROMA


BANDOENG




Jalan Banceuy 51


(022) 4230473 (Hunting)


BANDUNG




Wilt U heerlijke Koffie drinken?




Aroma en smaak blijven goed, indien U de Koffie van de zak direct in een gesloten stopfles of blik overplaast.




Niet in de zak laten staan!






Terdjemahannnja:




Maoe minoem Koffie selamanja enak?




Aromanja dan rasanja tinggal tetep, kaloe ini Koffie soeda di boeka dari kantongnja harep dipindahken di stopfles atawa di blik jang tertoetoep rapet.




Djangan tinggal di kantong!




------------------






Wadoeh, ini kopi boeatan Bandoeng tahun 2007, tapi toelisannja koq bikin poesing ja?


Saja boekan peminoem kopi tapi jang saja taoe orang jang berkoeasa di boemi ini adalah Koffie Annan. Makin bingoeng? Kalau begitoe, lebih baik kita orang tidoer sahaja di kolam renang!

Anda Terhubung Ke Mailbox

 

“Telkomsel, Veronika. Anda terhubung ke mailbox 081xxxxxxxxxxx”


“Kotak Suara XL. Tekan bintang untuk tinggalkan pesan………..”


“Mailbox telkomflexi…………………………..”


“Selamat datang di mailbox mobile-8……………….”




Begitulah kita disapa oleh mesin suara ketika nomor yang kita hubungi sedang tidak aktif/dimatikan/bicara/di luar service area……..




Hampir semua operator seluler baik GSM maupun CDMA selalu menghidupkan kotak suara (mailbox) ini di semua nomor. Hal ini dilakukan karena sangat menguntungkan operator.




Yang menelepon harus membayar meskipun tidak bicara dan langsung menutup teleponnya. Yang ditelepon, ketika tau ada panggilan dan masuk ke kotak suara, bisa saja dia akan menghubungi kotak suara untuk mencari tau siapa yang meninggalkan pesan.




Operator mendapat keuntungan dari kerugian yang dialami pihak penelepon atau yang ditelepon. Konsumen? Wah, jelas rugi.




Inilah yang sangat menjengkelkan saya kalau menelepon dan masuk kotak suara. Sementara, yang ditelepon pun belum tentu ‘ngeh’ tapi juga ikut dirugikan. Biasanya, saya lalu mengirim sms agar teman tersebut mematikan mailbox nya.




Caranya?




Telkomsel (Halo, Simpati, As): #222# tekan OK/YES


XL (Xplore, XL Bebas, XL Jempol, XL Jimat): #818# tekan OK/YES


Telkomflexi dan Fren: *520 tekan OK/YES


Tree (3): Gak tau, belum punya 3.


Indosat (Matrix, Mentari, IM3): Gak tau juga! Males pake produk Indosat. Banyak promosinya yang bohong, bokong dan bodong! Dulu pernah pake, waktu tanya cara matiin mailbox, harus ke kantornya. Gak bisa lakukan sendiri. Gitu aja koq repot?






nb:


untuk FREN, ada satu lagi fitur yang perlu dimatikan, yaitu: *400


fitur ini kalau gak dimatikan, ketika kita telepon, nomor yang kita tuju sedang bicara, maka juga masuk mailbox. Padahal, mestinya tidak begitu kan? Yang lebih sopan adalah: “Nomor yang Anda tuju sedang sibuk (the number you’re calling is monkey). Cobalah beberapa saat lagi”