Vea75 alias Veronica Hanny Arsanty pernah optimis pada Air Asia (baca di sini). Tapi ternyata, optimismenya tak berlanjut. Setelah menunggu dan sabar kehabisannya, ia jadi marah-marah. Kepada KOMPAS, ia menyalurkan aspirasinya seperti ini:
Promosi Rute AirAsia Merugikan
Tergiur oleh iklan promosi pembukaan rute baru AirAsia Batam-Kuala Lumpur, saya dan suami tertarik membeli tiket promosi itu melalui situs AirAsia (29 Juli 2008). Rute kami Batam- Kuala Lumpur-Batam. Berangkat 1 Oktober dan kembali 5 Oktober (kode pemesanan A7PLDI) dengan harga Rp 1.428.000.
Tanggal 1 Agustus 2008, suami saya mengubah tanggal berangkat menjadi 28 September. Tanggal kembali tetap 5 Oktober. Atas perubahan itu, kami dikenai biaya tambahan Rp 548.000.
Sampai 24 September 2008 tak ada informasi apa pun dari AirAsia. Pada hari itu, ketika saya menelepon kantor AirAsia Batam untuk konfirmasi tiket, ternyata petugas AirAsia menginformasikan bahwa rute Batam-Kuala Lumpur telah dibatalkan.
Siang itu juga saya dan suami langsung mendatangi kantor AirAsia Batam (berbicara dengan Saudara Amsar). Amsar membenarkan bahwa rute tersebut memang telah dibatalkan.
Mengapa kami tak secepatnya diberi tahu? Yang bersangkutan bilang, itu tanggung jawab sepenuhnya AirAsia Malaysia, bukan AirAsia Indonesia.
Kemudian saya disodori dua pilihan untuk penguangan. Yang pertama dengan cara dikreditkan kembali ke kartu kredit. Yang kedua dengan disimpan di AirAsia sehingga jika sewaktu-waktu ingin membeli tiket AirAsia, kami tinggal menggunakan kredit yang telah disimpan itu. Saya memilih penguangan ke kartu kredit, dikenai potongan Rp 30.000, dan disetujui.
Yang membuat saya dan suami marah dan kecewa ialah penjelasan bahwa pengembalian uang hanya Rp 1.428.000. Yang Rp 548.000 tidak dikembalikan karena merupakan biaya ganti tanggal dan itu hangus. Padahal, pembatalan oleh pihak AirAsia.
Veronica Hanny Perum Sarmen Raya Blok S, Bengkong Sarmen, Batam
boleh juga klik disini.
Tanya: bagaimana kelanjutannya, Vero?
sejak awal saya ndak tertarik untuk memilih air asia jika harus bepergian dengan pesawat,
ReplyDeletekarena menurut saya promosinya agak ndak masuk akal, harganya sangat murah...
yang begitu menurut hemat saya dan suami pasti ada kompensasi yang kita bayarkan dalam bentuk lain, atau paling apesnya ya tidak adanya pelayanan yang baik atau kenyamanan...
Kita tunggu apa jawaban AirAsia. Permalukan terus kalau tidak layani dengan baik
ReplyDeleteQta tunggu Minggi ini ya Mas, pengen tau Air Asia mo ngomong apa? kalo-pun ditelphon, yang ada aku bilang basi, giliran udah masuk kompas, baru ditanggapi.....^_^
ReplyDeletegue baru sekali naik air asia, agustus 2007, pas reuni sma ke pekanbaru. Tapi sekali ini kesannya cukup baik. Harga tiket murah (Rp. 500.000 Jakarta-PKU pulang pergi - itu karena alumni SMA gue yang charter satu pesawat itu), on time banget, meskipun harga makanan yang dijual di atas pesawat bukan main mahalnya (satu popmie cup seharga Rp. 15 ribu, satu sandwich biasa Rp. 25 ribu). Tapi selebihnya oke. Emang sih sempet deg2an, tiket semurah itu, dan kayanya kondisi pesawatnya tua banget.
ReplyDeletekalau saya sih, naik airasia kalo ada tiket Promo doank (murah meriah) jadi kalau ada permasalahan wajarlah wong harganya juga gak masuk akal, kalo harga tiket nomal mendingan cari penerbangan lain.
ReplyDelete