Sekarang jamannya berteman via dunia maya. Berkenalan dengan orang yang belum dikenal sebelumnya lalu bergabung dalam satu komunitas, atau mengajak orang yang sudah kenal dan memiliki kesamaan bergabung dalam komunitas itu.
Milis (mailing list) adalah yang paling popular dan mungkin yang pertama. Dengan gampang seseorang menciptakan komunitas milis dan mengajak teman-teman yang sudah kenal dan memiliki persamaan, misalnya asal sekolah, kelas, daerah, hobby, dll.
Pertama kali, saya bergabung dengan milis yang dibuat oleh teman-teman satu angkatan kuliah. Karena hanya melibatkan teman sekitar 30, akhirnya milis ini mati segan hidup tak mau. Keterbatasan topic dan kebosanan menjadi alasan mengapa milis tersebut jadi sayup-sayup.
Ikut lagi milis alumni. Lumayan lah di sini. Karena alumni tersebar di seluruh dunia dan topic tidak dibatasi, milis ini jauh lebih berkembang. Di sana bertemu senior dan junior dari almamater dan jurusan yang sama.
Setelah milis, mulai kenal jenis komunitas lain. Sejak dulu, FRIENDSTER sering saya dengar. Murid-murid saya yang kebanyakan SMA, merekomendasikannya. Namun, melihat pergerakannya yang kebanyakan berisi anak-anak ABG, saya jadi malas.
Seorang teman memperkenalkan MULTIPLY dengan kiriman email-email yang dia posting. Awalnya, saya mengenal MULTIPLY karena sering mencari gratisan download lagu. Waktu itu, tanpa harus memiliki akun MULTIPLY, download lagu bisa seenaknya saja. Fasilitas yang dibatasi, akhirnya membuat saya memiliki akun MULTIPLY.
Di MULTIPLY, saya mulai berkenalan dengan teman-teman yang memiliki hobby yang sama, mendengarkan lagu-lagu lawas. Akhirnya kenallah saya pada orang-orang yang juragan lagu seperti mbak Wi, Cecep, Erwin, Hans, Hougo, dll.
Tak berhenti di sana, saya berkenalan pula dengan virus kaset bekas yang ditularkan secara ganas oleh Cecep. Akhirnya, terjerumuslah saya ke jurang hitam kaset bekas yang adiktif. Entah kapan saya bertobat. Cecep lah yang bertanggung jawab!!!
Setelah menjelajah MULTIPLY, beberapa teman sering invite saya bergabung dengan FACEBOOK. Mulanya, saya tidak tertarik sama sekali karena saya amati, di sana saya tak bisa berbagi musik. Tapi, setelah 2 orang seleb memprovokasi saya, terceburlah saya di sana.
Terus terang, sampai sekarang pun saya belum begitu menikmatinya karena kesulitan upload lagu (yang katanya bisa). Nampaknya harus install sebuah aplikasi lebih dahulu. Capek deh!
Di luar ketidaknikmatan itu, FACEBOOK menjadi ajang buat saya lebih dekat pada artis (celebrity). Dari FACEBOOK yang saya ikuti, saya berkomunikasi dengan beberapa artis pujaan saya. Tak terkecuali Gita Gutawa, artis favoritnya Erwin!
Bagaimana dengan FRIENDSTER? Sampai sekarang, saya masih sering mendapatkan invitation to join dari teman-teman. Tapi, selalu saya abaikan. Saya tak pernah tertarik bergabung dengan FRIENDSTER karena sejauh saya amati, penghuninya lebih banyak ABEGE yang rasanya saya ndak bisa nyambung dengan omongannya. Selain itu, saya juga tak siap mengelola email saya jika mendapat notifikasi dari MULTIPLY, FACEBOOK, dan FRIENDSTER yang akan semakin berjibun jika saya membuka akun di FRIENDSTER nantinya.
Lebih dari itu, mungkin klo baca posting-posting di FRIENDSTER, saya akan dipusingkan dengan gaya menulis abege yang seringnya 31K1N P0E51N6 dengan gaya tulisannya y4n6 5epe2t1 1N1, 5e34641m4n4 pe2n4h d1p05t1n6 mas 1nY0n6 di 51n1.
Jadi, yang invite saya ke FRIENDSTER, untuk sementara, saya tak pernah ada niatan untuk menggabungkan diri ke sana. Mending di MULTIPLY ajah……..