Akhirnya, kesampaian juga nonton EJL #9 di UGM setelah bbrp hari sebelumnya dan sejak awal berharap dapet tiket gratisan. Malah, saya kelebihan tiket karena dapet tiket gratis dari Radio Geronimo 2 lembar (makasih ya Mr. Sanny Montana) dan bbrp jam sebelum show dimulai saya di sms pejabat Telkomsel (Tq Mr. Godek) yang mengatakan ada undangan VVIP (dia tulis di sms VVVIP, V nya banyak) buat saya. Wow!
Hari Jumat, 25 Mei 2007 saya mulai dari menelepon teman saya Ninda Kariza yang sehari sblmnya mengisi reply di mp dan mengatakan: “sampai ketemu di backstage” (ini tandanya Ninda jadi MC di acara itu!). Lalu saya minta tolong mempertemukan saya dengan Uthe karena saya mau kasih kaset (bekas) album Kaulah Segalanya pemberian Jazzterday. Tq ya, Jazz!
Selanjutnya saya mengambil tiket di Radio Geronimo (106.1 Mhz) dan sekalian ketemu Mike Idol yang badannya gedhe abis! Vina, anak saya, ngebet banget pingin foto dan minta tanda tangan. Setelah itu berlanjut ke hotel tempat mereka menginap dan sempat ngobrol dengan Didiek SSS yang ternyata masih ingat saya!. Hebat euy! Di hotel sempat foto dengan Utha Likumahuwa yang menulis pesan di secarik kertas untuk teman mp-er, babikecap. Pinginnya setelah ketemu Utha, ketemu Uthe namun tak kesampaian karena masih ngendon di kamar dan dapat jatah sound check sesi kedua (jam 15). Saya harus berangkat kerja, bo!
Sempat foto dengan maestro Jazz, Bubi Chen, yang meskipun sudah lanjut usia, tapi semangat dan guyon jawatimurannya masih kental. Kesempatan istimewa bisa foto dengan beliau sambil membayangkan babikecap pasti ngiler!
Tiba di venue pukul 19.40 dengan kelebihan 2 tiket, saya mencari calo untuk jual tiket. 2 tiket terjual Rp 35.000,00 (harga resmi @ Rp 20.000,00). Pada saat memasuki gedung, Utha Likumahuwa sedang on stage. Kualitas suaranya tetap prima meskipun sudah tak lagi muda. Setelah Utha, dari tengah penonton, muncullah Didiek SSS sambil nyebul clarinet memainkan “Over The Rainbow”, lagu yang diambil dari film Wizard of Oz, yang menurut Didiek adalah request khusus dari ketua panitia, Tony Prasetiantono.
Setelah itu, Utha tampil kembali membawakan lagu-lagunya. Lagu Tersiksa Lagi dibawakan dan penonton ikut nyanyi. Utha happy karena ternyata penontonnya masih kenal lagunya. Utha meminjam keyboard Bubi Chen untuk bersolo “Aku Pasti Datang”.
Jazz session diisi dengan bbrp lagu antara lain Burung Kakak Tua yang benar2 improvisasi abis. Saya benar-benar menikmati jazz session ini lebih dari sesi lagu-lagu Mike & Uthe. Penampilan Bubi Chen & Virtuoso, Didiek SSS dan Utha Likumahuwa memuaskan!
Sebelum sesi Uthe dan Mike, kedua MC, Ninda Kariza dan Butet Kartaredjasa, mempertunjukkan keahlian mereka mengolah kata. Kedua orang yang saya kagumi ini terlihat kompak. Butet memberi selingan joke-joke segar dan orisinal yang kontekstual dengan instrument musik. Misalnya, piano adalah alat musik yang cocok untuk mahasiswa UGM fakultas Hukum karena tuts nya hitam putih, sesuai dengan perjanjian yang harus hitam putih. Drum adalah alat musik yang tidak cocok untuk mahasiswa UGM karena memainkannya dengan digebuk. Drum adalah alat musik yang cocok dengan mahasiswa IPDN karena suka main gebuk. Jaaaannnnnnn!
Tibalah menyaksikan salah satu idola saya, Ruth Sahanaya. Diiringi oleh pemusik yang asing buat saya, penampilan dan kualitas suara Uthe tidak bisa ditawar. Mengagumkan! Ketika bercerita ttg Album Kaulah Segalanya yang sangat berkesan buat dia (ketika dia jatuh cinta sama Jeff), sempat terbersit untuk memberikan kaset Kaulah Segalanya buat Uthe di panggung, tapi malu ah! Lagu “Keliru” dinyanyikan dan muncullah Mike. Setelah itu Ruth rehat. Sesaat setelah itu HP saya bunyi, ada SMS masuk. Pengirimnya sang MC yang isinya: “Aku brsn blg Uthe, dia mau bgt tuh albumnya. Nt tak tunggu di blkg panggung ya”.
Saat panggung diisi oleh Mike, saya mulai tidak nyaman karena penampilan Mike yang datar. Gaya panggungnya tidak begitu memesona. Penampilan Mike yang saya nikmati hanyalah ketika dia menyanyi Rainy Days and You (Karimata). Nge jazz banget!
Akhirnya, Uthe muncul lagi dan menyanyikan bbrp lagu. Ditutup dengan lagu Andaikan Kau Datang (OOT of Jazz),
Bersinarlah bulan purnama
Seindah serta tulus cintanya
Bersinarlah terus sampai nanti
Lagu ini ku akhiri……….
Habis dah………
Saya langsung menuju backstage untuk menemui MC dan Uthe. Ternyata, Uthe sudah cabut ke hotel karena pagi2 harus check out. Doi pakai first flight jam 6 karena mau langsung ke KL. Kaset yang saya janjikan saya titipkan pada Iwan, asisten Uthe. Sempat bicara di telepon, doi bilang makasih banget karena kaset itu sangat berharga buat dia. Terima kasih ini lebih cocok untuk Jazzterday karena dia lah yang dapatkan kaset ini.
Overall, saya sangat menikmati penampilan Bubi Chen, Didiek SSS dan Utha yang jazzy banget. Penampilan Uthe, ok lah.
Kecewa juga gak jadi ketemu Uthe. Tapi, no problemo. Suatu saat pasti ketemu lagi…..!
NB:
Mohon maaf, foto2 EJL #9 yang saya upload cuma 3 berhubung jauh dari stage, kameranya minimalis, dan dilarang maju ke stage untuk motret.
- 'rainy days 'enak juga dinyanyikan penyanyi Ostrali yg ada di albumnya JL berjudul " Luka"
ReplyDelete- Jelas iri, kalok aku mah....dendam!! Semalem diganti nonton Maliq, kok nggak se-greng kalok nonton maestro jazz kaya Utha & Bubi. Vocal nya Maliq jauh euy dibanding Utha [ aku pernah nonton Utha ditempat yg sama]
Mas Singo memang juara kalau soal ngejar artis :).
ReplyDeleteSori banget ya mas, nggak bisa mempertemukan langsung ama Uthe, i did my best. Aku ketemunya juga menjelang dia tampil, tapi belum sempet ngomong. Baru sewaktu Mike nyanyi aku kejar lagi di ruang artis, mumpung lagi dibenerin make-up nya. Waktu aku cerita soal mas Singo yang mau kasih album itu, dia seneng banget. So, aku bilang tolong tungguin after the show. Sayangnya dia langsung 'dilarikan' ke mobil begitu aku nutup acara. Tapi Uthe udah pesen ke Iwan untuk nungguin dikau. Yo wis lah, akhirnya nggak ketemu ya. So sorry... Yang jelas aku 'terlempar' ke masa-masa siaran dulu waktu Utha Likumahuwa nyanyi sekaligus main piano. Esok Kan Masih Ada, Tersiksa Lagi, Bersatu Dalam Damai...wow... Emang top abis... Ruth bawain banyak lagu dari album favoritku...jadi ya puaaaaassss banget :)
Semoga segera ada lagi konser bagus di Jogja.
bantuan mbak Ninda sangat berarti buat saya. Ada salah strategi juga dari saya. mestinya sebelum habis udah ngacir ke backstage ya? next time lah......
ReplyDeletenext time saya akan upload lagu 90an jaman jaya2nya mbak di Gayam ya?
ReplyDeletemasih ingat koq: kanca muda di yogya dan dimana-mana.....masih bersama Ninda Kariza.....
he...he..he....
provokasi ku memang tak berhasil membuatmu nonton
ReplyDeletetapi report ku berhasil membuatmu iri dan dendam (in a positive way, of course!)
lain kali, percaya aku aja ........
tulisane wis lumayan apik pak. Tapi emang kisah Pak Singo mengejar uthe top tenan... Bisa jadi cerita nih buat cucu. Satu yang pasti, uthe tak akan melupakan kebaikan bapak....pastiiiiiiiii
ReplyDeletekaset yang saya berikan Uthe adalah pemberian teman mp, jazzterday. thank to him.
ReplyDeletesami-samiiiiiiiiiiiiiiiiii.........kata "BEKAS"-nya jangan diulang-ulang dunk.....ha ha ha ha
ReplyDeleteAku juga Jatuh Cinta ama UTHE ketika album KAULAH SEGALANYA....!!!!!!
ReplyDelete*aku masih nyimpen guntingan dati tabloid ketika UTHE & Jeffry menikah loh...!!!!!*
ReplyDeleteUTHE gak ada tandingan dah!!!!
die langsung cabut ke KL krn harus tampil di depan raja2 malaysia bersama 3Diva yg minus Titi DJ (diganti ama Vina Panduwinata)
Mudah2an dia konser lagi di Yogya....amien....
kalau konser lagi di Yogya, pasti gua kejar lagi. Pokoknya harus foto. Yang kemarin salah strategi, Jazz.........
ReplyDeletenanti aku mintain surat buat kamu. Khusus!!!
sorry, broer. ditaruh di dalam kurung biar bisa dianggap tak ada......
ReplyDeletefotokopi....
ReplyDeletefotokopi....
fotokopi....
album photo nya ada di kampung halaman...ha ha ha
ReplyDeletejauhhhhhhhhhhhhhhh