Sunday, March 11, 2007

Mbah Tardjo: SBY & Sultan Harus Diruwat

detikcom - SBY & Sultan Harus Diruwat


 


07/03/2007 13:15 WIB


Mbah Tardjo: SBY & Sultan Harus Diruwat


Muhammad Nur Hayid - detikcom


 


Jakarta - Banyaknya bencana yang terjadi di Indonesia menunjukkan Tuhan tidak  lagi memberikan peringatan secara halus kepada rakyat Indonesia. Presiden SBY dan kabinetnya pun harus diruwat.


 


Ruwatan diharapkan bisa memperbaiki seluruh elemen bangsa. Usulan itu disampaikan lagi oleh Wakil Ketua DPR Soetardjo Soerjogoeritno di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (7/3/2007) menyusul gempa di Sumbar dan terbakarnya Garuda di Yogya.


 


Sebelumnya dia juga mengusulkan SBY diruwat ketika AdamAir gagal landing di Bandara Juanda dan KM Levina I terbakar.


 


"Presiden SBY perlu diruwat. Bisa di istana bisa di Yogya, Parangtritis, karena bencana sudah cukup banyak," tutur Mbah Tardjo.


 


Ruwatan juga harus dilakukan untuk Sultan Hamengkubuwono X, karena aura yang dilihat di Yogya selama ini sudah merah.


 


"Setelah Yogya yang adem ayem tiba-tiba diguncang gempa, sekarang pesawat terbakar. Sultan harus diruwat juga itu," seloroh Tardjo.


 


Ruwatan ini sebagai bentuk memohon keselamatan terhadap seluruh elemen bangsa yang saat ini sedang mendapat peringatan dan ujian.


 


"Kalau diruwat, presiden, wapres, menteri harus datang. Saya juga akan datang," katanya.


 


(umi/nrl)


 


 


source:


http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2007/bulan/03/tgl/07/time/131541/idnews/750979/idkanal/10


 


 


 


Comment:


Lho, apa para ketua dan anggota DPR juga tak perlu diruwat? Bukankah mereka juga sering membohongi rakyat yang katanya mereka wakili? Kalau sudah urusan duit, mana ingat pada rakyatnya? Apa benar memperjuangkan nasib rakyat?


 


Kuman di seberang lautan tampak, gajah di pelupuk mata tak tampak.


 


Perlu di lasik?

4 comments:

  1. hahahahhaa..Benul..benul..Ruwatan massal aja dah.........

    ReplyDelete
  2. Lhjo, nanti keliru disunat, habis dong . . . . . .

    ReplyDelete
  3. yg penting bukan ruwatan (maksudnya upacaranya), yg penting adalah hakekatnya, yaitu mulai sekarang semua orang (maksudnya setiap warga negara Indonesia) harus bertobat, menjadi orang yg baik dan bertanggung jawab, baik saja gak cukup tapi harus bertanggung jawab, jadi kalau pengusaha kapal mabur ya harus perhatikan kondisi pesawatnya...dsb dst kalau semua mau begitu pasti negara aman damai

    ReplyDelete
  4. beginilah Kultum hari ini........
    ha...ha...ha....

    ReplyDelete