Thursday, June 4, 2009

geram


Sudah lama sekali saya tidak posting. Malas, bosan, capek dan seribu satu alasan lain yang tak layak.

Tapi, setelah membaca KOMPAS (3 Juni 2009) yang memuat cerita tentang Ibu Prita Mulyasari, rasa kemanusiaan saya terusik. Rasanya ingin menumpahkan uneg-uneg saya atas kejadian aneh, tidak manusiawi, dipaksakan
, semena-mena dan seribu satu alasan tidak masuk akal lainnya.

Setelah melihat beberapa komentar dan aksi di dunia maya untuk mendukung Ibu Prita, hasrat menulis pun luntur karena lebih banyak melakukan aksi mendukung atau membaca seribu satu berita tentang ibu Prita.

Sebenarnya, berita tentang ibu Prita ini sudah sempat diposting seorang teman di multiply-nya. Tapi waktu itu, saya tidak begitu ngeh dan malas untuk beraksi. Saya trauma berhadapan dengan rumah sakit, yang lebih sering tidak menyembuhkan tapi malah menyakitkan.

Ketika membaca KOMPAS kemarin, saya benar-benar geram. Garam, bumbu dapur yang sering kita gunakan untuk memasak, telah menaikkan tensi saya dan ingin ikut berkomentar. Kegiatan CAUSE di facebook yang jarang saya ikuti, atas undangan seorang teman, saya confirm. Jadilah saya bergabung di Cause DUKUNGAN BAGI IBU PRITA MULYASARI, PENULIS SURAT KELUHAN MELALUI INTERNET YANG DITAHAN
dan menjadi fans Say No To RS OMNI Internasional Tangerang. Saya ingin bersimpati dan toleransi pada ibu Prita serta teman-teman yang berjuang untuk Ibu Prita.

Kejadian kemarin sungguh bak keajaiban. Dalam sehari, berbagai media langsung mengangkat masalah ini. Para capres yang mencoba menarik simpati calon pemilih pun tak mau ketinggalan (meskipun ada yang mengeluarkan statement gak nyambung) ikut memperjuangkan ibu Prita.

Rasanya, baru sekali ini di negara kita, ada kasus yang ditanggapi begitu cepat dan langsung memberi efek luar biasa (pembebasan ibu Prita).

Kejadian yang menimpa ibu Prita tidak kita harapkan. Namun sebaliknya bagi RS Omni Internasional Tangerang. RS Omni yang tertawa terbahak-bahak atas "kemenangan" dan "kebahagiaan di atas penderitaan orang lain" barangkali berujar: "Rasain lu, gue dilawan?"

Tapi, setelah semua pihak berjuang sampai akhirnya ibu Prita mendapatkan kebebasannya, rasanya ganti RS Omni yang tertekan. Bayangkan, sebuah institusi besar, bertaraf internasional (dari penyebutan nama institusinya), ditekan oleh jutaan orang di negara ini. Mungkin setelah pembebasan ibu Prita, RS Omni mulai salah tingkah (salah sendiri, koq bertindak dulu baru mikir!).

Hari ini, di KOMPAS, muncullah pernyataan "RS Omni Terbuka untuk Melakukan Perdamaian". Lha, koq enak betul ngomongnya? Kemarin-kemarin memperkarakan ibu Prita dan menuntut ganti rugi sebesar Rp 161 juta + Rp 100 juta. Sekarang mau damai? Aya-aya wae!

Saya sungguh geram, bagai garam yang bisa menaikkan tekanan darah menjadi tinggi!

terbersit harapan, tulisan ini tidak digunakan oleh pihak RS Omni untuk memperkarakan saya dengan tuduhan "pencemaran nama baik". Ini kan sekedar tulisan tanpa arti, dibanding ngurusin duit yang masuk ke kas RS Omni?

39 comments:

  1. Di kasus ini, semua mendukung Ibu Prita... Karena bisa saja hal tsb menimpa kita.
    Salut utk Blogger-2 seluruh Indonesia...*sambil nerusin nonton LIVE sidang Ibu Prita di Metrotv*

    ReplyDelete
  2. mending berhadapan sama tukang kaset yah....:P
    Kejaksaan TInggi Tangerang lagi KETAR KETIR nih..soalnya ORANG BESAR udah NGOMONG ..rasain ..

    ReplyDelete
  3. ternyata rasa keadilan itu tetap ada dan akan selalu ada...Bravo Prita...!!!!

    ReplyDelete
  4. Sudah, Mas....*Dasar FUCKIR BERITA* .. ngakak guling-2an....

    ReplyDelete
  5. lho udah tho ? koq ndak bilang-bilang

    ReplyDelete
  6. Katanya mas Tampah fuckir telepon, jadi mano ga sempet nelpon *sambil lanjutin tidur di samping mano*

    ReplyDelete
  7. terakhir sih kmaren baru skitar +/- 25.000 skg dah brp yah yg join ??.. fesbuk ternyata ampuh banget yah... detik.com jg hebattt.. tiap menit ada apdetan...

    ReplyDelete
  8. ...kau yang mulai kau yang mengakhiri... *joget ndangdut mode on* =))

    ReplyDelete
  9. 105.082 member!
    jauh melampaui target....

    ReplyDelete
  10. ternyata pihak penggugat tak hadir!
    penonton & supporter kecewa. penggugat ternyata bernyali kecil :((

    ReplyDelete
  11. tanyakan pada Aa' Cecep di tokokz :))

    ReplyDelete
  12. asal ada push yang kuat seperti dilakukan para blogger :)

    ReplyDelete
  13. bukankah manok mu sudah bebas dan selalu cari huru hara?
    wekekekekek

    ReplyDelete
  14. saya juga gak 'ngeh' sama postingan Kesha... setelah saya cek lagi, ternyata emang udah duduk manis di hard disk saya...

    ReplyDelete
  15. saya bukan gan ngelihat, cuman lagi males baca (alesan.com) :)

    ReplyDelete
  16. Ndak melu melu..... copas dari rondo.com

    ReplyDelete
  17. yah... semua kembali ke pribadinya masing2...
    (halah.. halah.. sebuah alasan klasik yg tidak memberikan solusi)

    ReplyDelete
  18. gak tanggung jawab. wakakakakaka

    ReplyDelete
  19. masing-masing pribadi sudah kembali (bolak balik) :))

    ReplyDelete
  20. Tanggung jawab belakangan....sing penting ngompori dishek.... lagi lagi copas dari rondo.com

    ReplyDelete
  21. wah, pancen provokator kon yo! :))

    ReplyDelete
  22. bebaskan ...bebaskan ...***lagune sopo ya iki
    sambil nyanyi guling2

    ReplyDelete
  23. Provokator? dudu' aku lho....iku kan kerjoane Rondo buandel... xixixixixi...

    ReplyDelete
  24. ah, gak tanggung jawab. bisanya njawab, gak bisa nanggung
    wekekekeke

    ReplyDelete
  25. Keadaannya keliatan membaik,,,, gmn mas? masih tetap geram ga niih?? hehehhehee

    ReplyDelete
  26. yang jadi pertanyaan, apakah ini menjadi yang terakhir? klo masih ada lagi, ya saya akan tetap geram :))

    ReplyDelete
  27. Gimana neeh perkembangannya?? udah ngga geram lagi kayaqnya... jadi cuek? wekekekeke... :)

    ReplyDelete
  28. Wekekekekke.... dijawab sendiri yaaahhhh..... hooohoooiiii.... :D

    ReplyDelete