Saturday, February 24, 2007

Satu Celana Berdua

Satu Celana Berdua


 


untuk Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto


 


Dua anak jalanan bertemu di bawah jembatan


di malam hujan. Setelah berkenalan, berbagi dingin


dan lapar, mereka tidur berdua dalam satu celana.


 


Suatu hari mereka berpisah juga, mencari jalan hidup


sendiri-sendiri. Siapa sangka mereka akan jadi bintang.


Mereka berjumpa kembali di atas panggung,


sekian tahun kemudian. Yang satu pandai menirukan


suara bermacam-macam orang, yang lain pintar


memainkan beragam bunyi dan bunyi-bunyian.


 


Sejak itu kami sering berburu bunyi dan berburu suara


bersama. Bila kami bertemu pengamen kecil di bawah


jembatan, kami suka bersitegang. “Dia mirip kamu,”


kata saya. Dia balik menuding: “Kamu yang mirip dia.”


 


Kami sendiri masih merasa seperti gelandangan kecil

yang berkeliaran di jalanan, mengamen siang malam,


untuk mencari tahu siapa ibubunyi dan ibusuara


yang telah mempertemukan kami di sebuah celana.


 


 


(Joko Pinurbo, 2004)


 


 


note: puisi ini dibuat oleh Joko Pinurbo sebagai persembahan kepada terhadap Butet Kartaredjasa dan Djaduk Ferianto yang dikaguminya


 

No comments:

Post a Comment