Mengapa Bencana akrab dengan kita?
Pagi itu, saya masih tertidur. Saya bermimpi ada pesawat lewat di atas saya dengan suara gemuruh yang luar biasa. Menjadi tak biasa, ketika tubuh saya ikut bergoncang. Saya terbangun dan tembok di kamar pun bergoyang.
Tanpa pikir panjang, saya langsung ke luar rumah karena saya tau itu gempa. Sampai di luar, saya tak melihat anak sulung kami. Saya langsung masuk rumah lagi dan menggendong anak sulung yang sedang bersolek karena akan berangkat ke sekolah dan berlari sambil merasakan berat badan anak saya yang lumayan.
Gempa 27 Mei 2006 tak mungkin terlupa dalam hidup saya. Baru kali ini saya merasakan betapa hebatnya gempa.
Bersyukur karena tak terjadi apa pun pada rumah kami. Namun, ternyata rasa syukur itu serasa tak adil, karena saudara-saudara di tempat lain menjadi korban hebatnya gempa ini. Dalam sekejap, mereka tak lagi punya apa-apa.
Foto-foto ini sebagian besar saya ambil sendiri namun ada yang pemberian teman.
Semoga foto ini selalu mengingatkan betapa kita ini bukan apa-apa. Alam dan Tuhan lebih berkuasa daripada kita..........
Omahku nang mBausasran yo meh amruk je..................:(
ReplyDeleteOmahku nang mBausasran yo meh ambruk je..................:(
ReplyDeleteambruk karena puting beliung atau gempa? dua-duanya bencana
ReplyDeletemungkin Tuhan mulai bosan, melihat tingkah kita, yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa?
itu katanya Ebi3t lho. Wong Yogya juga.....
i like this one. what kind of camera and lens do u have?
ReplyDeletewhat a touching moment !
ReplyDeletekerja sama sangat penting dalam suasana seperti ini........
ReplyDeletepoor grandma.........
ReplyDeletea new hope ?
ReplyDeleteanak2 kecil itu belum punja perasaan sengsara jadi mereka senyum terus(logis) apalagi kalau diambil foto, salam dari Jerman.
ReplyDeleteanak2 kecil itu belum punya perasaan sengsara jadi mereka senyum terus(logis) apalagi kalau diambil foto, salam dari Jerman.
ReplyDeleteBapak ini juga mau atau tidak kasih senyum untuk sedikitnya membebaskan deritanya untuk satu detik saja, salam dari Jerman
ReplyDeleteuntuk motiv foto memang bagus sekali akan tetapi arti dibelakang foto ini adalah derita yang besar sekali, salam dari Jerman
ReplyDeleteSingo,
ReplyDeleteWah hebat. Opone sing hebat? Membermu. Ana babikecap, ana babiguling.
Babihong wis ana durung? Piye nek xyzb diganti babihong? Opo njur kualat
karo TiPatKay?
he he he he he.
om xyzb,
ReplyDeletebabiguling, babikecap ini teman istimewa. jawatimuran juga. very resourceful and helpful....
id mu rak iso diganti maneh.......
iya neh....thanks for dropping by.....
ReplyDeleteSaya gak sanggup pergi ke Jogja saat lebaran 2006 (beberapa bulan setelah 27 Mei 2007), semua yang tidak pernah terfikir di kepala terjadi di depan mata... Whatever it is, I am still in love with Jogja.
ReplyDelete