Monday, February 25, 2008

MP mengubah Access

 

dua hari ini, saya lihat-lihat lagi setting posting (blog, foto, music) saya untuk "mengamankan" diri dari penututupan account.

Posting yang awalnya saya tujukan pada Contacts, coba saya edit lagi. Ternyata, pilihan access yang baru ada Your Friends who have a direct connection to you, ada Online Buddies (banyak contact saya yang statusnya Online Buddies).

Berarti, teman-teman MP tak bisa lihat lagi posting saya kalau settingnya Your Friend donk? Wah, nambah kegiatan baru nih. Setting yang dulu My Contacts, harus saya ubah untuk Your Friends dan Your Online Buddies.

Orang bilang "Nambah Kerjaan", saya bilang "Nambah Kegiatan" (seperti iklan rokok itu lho)

 

Sunday, February 24, 2008

Salah Satu Contact Saya Hilang

Dear prens,

MP makin galak, kita semua tau. Beberapa multiply ilang karena dianggap memenuhi kriteria "copyright violation" sungguh ditakuti.

Baru aja, lihat2 comment2 di posting saya, ada seorang contact yang gak ada headshotnya. padahal, biasanya ada. Mosok sih yang sudah (bisa) pasang headshot terus ngilangi headshotnya?

Karena penasaran, saya click saja. Ternyata, keluar tulisan "wongsurobojo" does not exist.

Apa iya sih wongsurobojo men-delete account nya sendiri? Mengingat, beliau termasuk aktif di multiply. Apa di-delete oleh MP karena banyak koleksi musiknya yang kebanyakan manca dan setting-nya "for eperyone"???

makin takuuuuuuuuuuuttttttttttttttttt

Friday, February 22, 2008

gak bisa nge-ripp - compu isi virus???

 

Prens,

Bbrp hari yang lalu, compie di install ulang karena "search" di explorer gak jalan. setelah di install ulang, search sudah bisa. Terus, disarankan sang installer (saya gaptek) untuk scan virus. Scan pake ansav, ternyata, banyak virusnya. semua virus detected saya delete.

Setelah delete virus-virus itu, ternyata beberapa program gak bisa jalan. Install Norton Systems Works gak bisa. Install program laen juga gak bisa. Waduh, ini pasti karena salah pencet yang kemaren. Telepon sang installer, dia menyarankan dicari penyebabnya aja daripada install ulang supaya hard disk tak gampang rusak.

Daripada pusing, tadi pingin nge-ripp. Ternyata, soundcard pun tak terbaca. Ternyata, banyak program yang tak bisa jalan. Terpaksa deh, talipun sang installer lagi. Dia menyarankan untuk menjalankan regedit. Regedit pun tak bisa jalan.

Wadauuuuwwwwwww, pasti ada virusnya!!! Jalankan ansav lagi, sudah tak detect virusnya.

Ada yang bisa kasih petunjuk?
1. Kira-kira, itu virus apa yang bersemayam di komputer saya?
2. Antivirus apa ya yang bisa dipakai?

Terima kasih.

Wednesday, February 20, 2008

mp error???

temen-temen,

malem ini, saya coba upload foto-foto kaset bekas yang sudah saya beli (termasuk pesanan teman-teman). Yang pertama, tulisannya ada tapi fotonya gak ada. Kebetulan, ada temen mp yang telepon, saya tanya apa dia lihat upload foto saya? Katanya gak ada, delete aja dan upload lagi.

sarannya sudah saya jalankan. saya upload lagi dan bisa. tapi ternyata bbrp saat kemudian, fotonya ilang.

koq bisa ya? upload lagi besok dah.

gocap tambah gocap = cepek deh..............

Friday, February 15, 2008

Mau Jujur Gak Boleh

 

Beberapa hari yang lalu, apply credit card di pameran. Saya apply credit card ini karena credit card yang lama tidak banyak memberi fasilitas dan rugi bayar iuran tahunannya. Juga, pernah terjadi, tagihan datang terlambat tapi saya didenda. Ya jelas saya gak mau!
Daripada ribut, mending cari alternatif lain.

Saya apply dengan mencantumkan penghasilan per tahun sekian juta (apa adanya).
Tadi pagi-pagi, sang sales credit card sms saya. bunyinya:

"Koh, klo ditelp bank issuer (sensor) bilang aja penghasilan bersih setahunnya 3 kali lipat dari yang di aplikasi karena jumlah yang di aplikasi itu terlalu dikit. mslhnya koh pny krtu bank xxx"

Walah, mau jujur aja koq disuruh berbohong? Buat saya, itulah saya. mau dikabulkan ya silahkan. Tak dikabulkan juga gak mengapa. Emang tanpa credit card kita mati? Credit card membantu disaat kita tongpes tapi kita pingin banget beli barang.

Saya tidak berani berbohong takut nanti kalo ditanya lagi, lupa jawaban yang dulu pernah saya ucapkan. Saya gak suka muter-muter kasih jawaban karena saya bukan politisi (apalagi anggota DPR/DPRD) yang pinter banget muter-muter omongan.

Kalo pemimpinnya aja gak jujur, kenapa harus menyalahkan rakyat atas ketidakmajuan bangsa dan negara ini?

Theme Baru & Setahun di Multiply


Theme saya baru. Sumbangan salah satu contact saya, Bang Tendri.
Terima kasih ya Bang. Jasamu tak terlupakan, bagai guru yang berpredikat pahlawan tanpa tanda jasa.

Terima kasih juga buat mas Hendry yang sudah menyumbangkan "How To" nya.

Sebenarnya, theme ini dibuat Bang Tendri sudah agak lama tapi saya memang sengaja menggantinya pas setahun saya di multiply. Kemarin, 14 Pebruari 2008, pas hari Valentine, satu tahun pula saya punya account Multiply.
Karena kemarin pagi OL pagi tapi lupa naruh file nya, gak sempat saya ganti. Kemarin malam gak sempat OL karena hari Valentine alias hari Kasih Sayang.

Jadi, tadi malam, habis nonton sinetron Kasih di RCTI, langsung sayang-sayangan sama istri, gak sempat OL.

 

Wednesday, February 13, 2008

{tontonan} Teater Gandrik - SIDANG SUSILA

Start:     Mar 7, '08 8:00p
End:     Mar 8, '08
Location:     Concert Hall TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA
TEATER GANDRIK manggung lagi! Tentu ini kabar gembira, mengingat cukup lama kelompok teater asal Yogyakarta itu tak menggelar repertoar. Teater Gandrik rupanya ingin muncul dengan energi baru. Karena itulah, pada pentas came back-nya kali ini Teater Gandrik mengangkat naskah karya Ayu Utami dan Agus Noor.

{tontonan} - SIDANG SUSILA - Gandrik Menyutradarai Gandrik

 

Gandrik Menyutradarai Gandrik (by Butet Kartaredjasa)

Ketika sebuah proses penciptaan pertunjukan teater dikerjakan rame-rame, dikeroyok dari kiri kanan, digelontor ide-ide dari semua pendukungnya, -- rasanya agak gegabah jika ada yang berani mengaku sebagai “sutradara”. Dalam pemahaman standart, sutradara adalah kreator tunggal yang memiliki ororitas penuh terjadap proses penciptaan itu. Dia adalah pemilik hak prerogratif dan bersifat mutlak. Jelas, ada subyektivitas yang menggerakkan seluruh kerja kreatif. Bukan saja pada tafsir terhadap cerita, tetapi juga mengarahkan pemeranan, merancang bangunan dramatik, menata bloking, mengagas tata visual (set, make up, kostum), membimbing penciptaan musik dan sebagainya. Pendeknya, seluruh eksekusi dan citra yang hadir di atas panggung, merupakan pertaruhan kreativitas dari sang sutradara itu.

Menyadari hal ini, lakon SIDANG SUSILA yang nyatanya dikerjakan secara keroyokan, sama sekali tidak punya nyali untuk mengukuhkan seseorang sebagai sutradaranya. Yang ada dan agak mendekati fungsi tugas penyutradaraan, hanyalah seorang motivator yang sekaligus mengatur lalu lintas gagasan yang saling berseliweran. Siapa pun yang terlibat dalam proses – pemain, pemusik, penulis cerita, penata artistik – boleh menyumbang gagasan. Bahkan diwajibkan. Maka yang namanya ide dan pemikiran bagai saling berlompatan, dan semua yang terlibat dalam proses ini berusaha menjala gagasan-gagasan terbaik untuk dijadikan pilihan. Semuanya dari hari ke hari selalu bertumbuh. Apa yang dicetuskan kemarin, mungkin akan ditawar kembali. Atau dikukuhkan sebagai pencapaian final.  

Harus diakui ini bukanlah eksperimen yang mengada-ada. Tapi sebuah keniscayaan yang diam-diam mewarnai proses terciptanya lakon-lakon Teater Gandrik selama ini. Awalnya sih memang ada keinginan menggunakan konvensi penyutradaraan yang normal. Tapi dalam kultur Gandrik yang gemar celelekan dan doyan saling mengolok, rupanya hal itu membuat para pendukungnya jadi merasa dungu, -- karena gairah kreatif seperti terkunci. Inisiatif jadi mampat.

Maka, ketika “sutradara” kemudian membuka ruang-ruang partisipasi dalam setiap proses penciptaan, yang semula dibayangkan sebagai sesuatu yang mustahil, ternyata menjadi mustahal. Ide-ide liar bermunculan dan saling bertabrakan. Kadang bisa memperkuat gagasan, tapi juga bisa hanya letupan garing yang segera dicampakkan oleh olok-olok. Dari jejak inilah sebenarnya, jika mau ditelusur, bermula sebuah gaya berteater yang oleh almarhum Kirdjomulyo dipredikati sebagai “sampakan”. Sebuah gaya bermain yang terkesan “main-main”: keluar masuk ke dalam peran, dengan iringan musik dan tari menari, selalu berupaya membangun dramatika tapi tidak segan untuk menghancurkannya sendiri.

Catatan pendek ini perlu disampaikan bukan sebagai provokasi menjadikan hal beginian sebagai tradisi. Namun untuk sekadar mengingatkan bahwa sebenarnya banyak jalan dan kemungkinan menuju terciptanya sebuah karya. Semakin kaya dengan kemungkinan, akhirnya masyarakat pula yang akan diuntungkan. Dalam skala yang lebih kecil, proses SIDANG SUSILA ini barangkali bisa mengimbuh pengetahuan kawan-kawan Gandrik anyar, sebuah generasi baru yang kali ini ikut berproses. Mereka bisa melihat dan merasakan keganjilan penciptaan sandiwara yang abnormal.

Jadi, jika ditanya “Siapa sutradaranya?” – jawabnya: “Teater Gandrik!”.***

sumber: Butet Kartaredjasa

 

{tontonan} - SIDANG SUSILA - Gandrik Manggung Lagi


Bagi penggemar teater Gandrik, bersiaplah!!! Mereka manggung lagi!


TEATER GANDRIK Yogyakata mempersembahkan “SIDANG SUSILA
Naskah: Ayu Utami & Agus Noor
Penata Musik: Djaduk Ferianto
Pemain: Susilo Nugroho, Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Whani Darmawan, Sepnu Heryanto, Rullyani Isfihana, dll.

Pertunjukan berlangsung di:
JAKARTA
Graha Bhakti Budaya TAMAN ISMAIL MARZUKI
Tanggal,  22-23 Februari 2008
Pukul: 20.00 WIB
Tiket: Rp. 150.000,- Rp. 100.000,- Rp. 75.000,- Rp. 50.000,-
YOGYAKARTA
Concert Hall TAMAN BUDAYA YOGYAKARTA
Tanggal, 7-8 Maret 2008
Pukul: 20.00 WIB
Tikel: Rp. 100.000,- Rp. 75.000,- Rp. 50.000,- Rp. 30.000,-


TEATER GANDRIK manggung lagi! Tentu ini kabar gembira, mengingat cukup lama kelompok teater asal Yogyakarta itu tak menggelar repertoar. Teater Gandrik rupanya ingin muncul dengan energi baru. Karena itulah, pada pentas came back-nya kali ini Teater Gandrik mengangkat naskah karya Ayu Utami dan Agus Noor.

Naskah ini dipilih Teater Gandrik karena menyediakan kemungkinan-kemungkinan dramatik yang unik. “Ini memberi kami peluang untuk menafsir dan mengembangkan dengan spirit yang selama ini menjadi ciri Teater Gandrik,” tutur Butet, yang pada pentas kali ini juga betindak sebagai coordinator artistic yang melakukan tugas semacam penyutradaraan. Ayu Utami memiliki cara penulisan yang berbeda dengan Agus Noor. Dan ketika kedua “raksasa penulis” ini bersinergi, naskah lakon Sidang Susila menjadi begitu kuat pada pengadegan dan struktur dramatiknya, sekaligus memiliki kecerdasan pada dialog-dialognya yang satir, ironik dan parodik.

Lakon Sidang Susila memperlihatkan semangat membongkar kamuflase kebenaran moral yang coba ditegakkan melalui “Undang-Undang Dasar Moral Negara”. Inilah undang-undang susila yang kemudian menjadi satu-satunya acuan kebenaran ketika hendak menegakkan moralitas dan susila masyarakat. Sebuah gambaran, yang rasanya tidak terlalu jauh terjadi di sekitar kita.  Inilah relevansi dan urgensi kenapa Teater Gandrik memilih lakon ini. Sidang Susila memberikan isyarat, betapa bayang-bayang kelam rezim otoriter yang mengatasnamakan moralitas sepertinya tak terlalu jauh dari masa depan kita. Dan dalam lakon ini, bagaimana rezim susila ditegakkan digambarkan melalui susunan adegan dan konflik yang penuh sinisme, sarkasme yang menggelitik dan ironi yang puitik. Dalam lakon ini, tampak bagaimana kehidupan ingin diatur dan kebenaran hendak dimonopoli. Sementara, jauh di belakang semua upaya itu tersimpan borok-borok yang ingin disembunyikan. Sebuah lakon satir yang getir, tetapi kita seperti tak bisa mengelak dari bayang-bayang ketakutannya!

Karena itulah, Teater Gandrik, yang dikenal dengan teater sampakan-nya, merasa sangat pas memilih lakon ini untuk mengekplorasi kemungkinan-kemungkinan artistik yang dikandung lakon ini, dengan pola teater sampakan yang kritis, penuh sentilan humor sekaligus terukur bangunan dramatiknya.  Lakon Sidang Susila ini menjadi peluang kreatif bagi Teater Gandrik untuk mengembangkan gagasan-gagasan artistik yang lebih segar, fresh look, dan karenanya juga melibatkan 'energi-energi muda' yang mulai tumbuh di lingkungan Teater Gandrik. Di sinilah, secara artistik, Teater Gandrik kemudian mengolahnya menjadi spirit untuk “kelahiran baru Teater Gandrik”.


SINOPSIS “Sidang Susila

Undang-Undang Susila – yang mengatur soal moralitas dan susila masyarakat – ditetapkan secara sah dan meyakinkan. “Dengan berlakunya Undang-undang Susila ini, maka secara konstitusional kita telah menjadi bangsa yang bermoral dan bertata susila, “ demikian ditegaskan oleh tokoh Jaksa. Maka segeralah disusun Garis-garis Besar Haluan Moral Negara, dimana segala macam bentuk pornografi dan pornoaksi akan dihapuskan dengan seksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. Orde moral atau rezim susila pun mulai mencengkeram dan menyeramkan.

Terjadilah penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dianggap asusila. Orang-orang yang dituduh menyebarkan pornografi pornoaksi, langsung diringkus. Bahkan, orang-orang yang dianggap menyimpan pikiran-pikiran mesum pun ditangkapi. Salah satu yang ditangkap dan menjadi pesakitan itu adalah Susila Parna, seorang penjual mainan berbadan gendut dengan susu kimplah-kimplah. Dia dituduh mempertontonkan tubuhnya yang sensual, ketika ia membuka baju karena kepanasan sehabis ikut tayuban.

Segera Susila di sidang, diperlakukan sebagai pesakitan yang menjijikkan. Dia dianggap lebih berbahaya dari psikopat. Susila didakwa berlapis-lapis, agar masyarakat tahu betapa berbahayanya penjahat susila seperti dia. Tapi sesuatu terjadi diluar rencana. Banyak masyarakat yang kemudian menjadikan Susila sebagai ikon perlawanan. Susila dianggap pembangkang yang berani menentang Undang-undang Susila. Alih-alih menjadi pesakitan, dimata sebagian orang, Susila malah dianggap idola.

Para tokoh yang berkuasa kemudian menyebut-nyebut beberapa organisasi perlawanan, berada di balik semua gerakan perlawanan itu. Ada dua organisasi perlawanan yang dianggap menjadi biang kerusuhan moral, yakni GAM (Gerakan Anti Moralitas) dan OPM (Organisasi Pendukung Maksiat) yang dianggap sebagai kelompok-kelompok ekstrim yang asusila. Kepanikan kian memuncak ketika Susila Parna dikabarkan kabur, menghilang dari selnya. Operasi pencarian dan penangkapan pun kian diintensifkan. Setiap orang yang tertangkap dituduh menjadi bagian organisasi terlarang itu. Mereka kemudian dianggap sebagai penjahat moral menjijikkan yang terus-menerus merongrong stabilitas moral negara. Hingga para warga takut berhubungan dengan para pesakitan itu, takut terkena stigma tidak bersih lingkungan dan kehilangan pekerjaan.

Di balik semua gegap-gempita itu, konflik kepentingan bermunculan. Semua tokoh –  seperti Hakim, Jaksa, Pembela, Kepala Keamanan – berusaha mencari kesempatan dari “proyek susila” itu. Bahkan sebagian dari mereka berusaha menyembunyikan perilaku amoral dan asusila mereka dengan kepura-puraan yang adil dan beradab.

Siapkah kita menghadapi rezim susila ini?***

 

sumber: Butet Kartaredjasa

Tuesday, February 12, 2008

[tanya] Mana Yang Lebih Bagus???

 

Dear prens,

1. Kepingin beli modem CDMA biar bisa nge-net di rumah (saya males pake produk Telkom yang CS maupun pejabatnya kagak ngerti product knowledge!)

Tanya pada 2 penjual, yang satu jual merek VENUS. Yang lain jual merek AX:
Yang jual merek AX bilang, merek VENUS sering disconnect sendiri.
Yang jual merek VENUS bilang, merek lain penjualan tidak sebagus  VENUS.

Jadi pusing deh gua! Ada teman yang pernah pake salah satu atau salah dua dari merek tersebut? Mohon pencerahannya.

2. Tanya lagi: tentang produk CDMA nya:
mana yang lebih bagus (cepat) koneksinya, FREN atau JAGOAN (STAR-ONE)?


Makasih sharingnya.

Wednesday, February 6, 2008

Gong Xi Fat Chai

 

Bagi yang merayakan, let me wish you:

Gong Xi Fat Chai
Xin Nien Khuai Le
Ta Cia Phing An
 
 
Semoga di tahun yang baru ini:
rejeki kita tambah ok........
kesehatan makin bagus........
persahabatan makin erat......
 
silahkan browse kartu di sini