Friday, August 29, 2008

Ternyata Pamer Itu Boleh!!!

 

Masih tentang pamer yang dilarang oleh pahlawan kesiangan (istilahnya Cecep), ini ada artikel menarik dari koran KOMPAS. Diambil dari sini.

Kamis, 28 Agustus 2008 | 07:49 WIB
Tulisan berjudul ”Geliat Portal Berita dan Senjakala Blog” di rubrik ini, 14 Agustus 2008, cukup mengejutkan para blogger, baik para blogger lawas maupun para debutan yang baru mencoba melangkah ke dunia blog. Pasalnya, blog dianggap sudah di ambang batas senja dan segera masuk ke dunia kegelapan.

---diedit saja-----

Portal maupun blog hanyalah pilihan, toh kedua-duanya bisa didapat secara gratis. Lebih dari sekadar itu, para blogger yang mengisi kontennya di blog atau portal mereka tidak akan pernah mati. Jumlah mereka diperkirakan malah bertambah. Selain membuat blog sendiri dari situs penyedia blog gratisan seperti Blogger dan Wordpress, mereka juga mewujud dalam situs jaringan sosial seperti Facebook, Multiply, Friendster, dan Myspace yang juga menyediakan lahan gratis untuk blogging.

Kini, jagat maya blog bakal semakin disesaki para pendatang baru, yakni para selebritis papan atas Indonesia, mulai penyanyi sampai artis sinetron yang berhasrat ngeblog. Karena yang membuat dan mengisi blog orang- orang ternama di dunia selebritis, nama khusus untuk mereka pun menjadi celeb blog atau blog seleb dalam bahasa Indonesia.

Pada awal kelahirannya, kehadiran blog dilecehkan sebagai media orang-orang narsis, orang- orang yang kelebihan hasrat menonjolkan diri sendiri.

Uniknya, jumlah blogger bukan malah menyusut, tetapi terus membengkak. Sebuah situs penyurvei blog menyebutkan, saat ini sudah ada lebih dari 100 juta blogger.

---diedit lagi-----

Bagaimana media massa online menyikapi kehadiran blogger yang terus bertambah dari hari ke hari yang di Indonesia diperkirakan lebih dari 300.000-an blogger? Apakah cap narsis yang masih melekat pada para blogger harus dijauhi?

Sebentar, jangan anggap narsis barang kotor. Katakanlah itu barang kotor, jika dipoles pastilah ia bermanfaat, setidak-tidaknya bisa menciptakan peluang bisnis. Jangan sepelekan narsis. Dalam dunia maya, narsis juga berarti peluang bisnis. Tidak percaya? Mari kita cermati kiprah Kompas.com lewat kanal khusus selebritis, Seleb.tv, dalam mengelola narsis ini!

tulisan selanjutnya tak usah dicantumkan.......

 

Jelas kan? Ternyata narsis atau pamer itu juga perlu???

Klo sudah begini, bener kata Cecep, yang sirik karena ada orang lain pamer, dia adalah pahlawan kesiangan!!! Tak pernah bangun pagi dan menghirup udara segar........ Makanya, auranya aura negatif, bukan Aura Kasih!

12 comments:

  1. gpp as long as in right place and right time with a right man :D
    Just like (or us) did ^^

    ReplyDelete
  2. berarti... yang gak suka orang pamer itu bener ya.... orang sirik??? lawannya Juwita (majalah Bobo)

    ReplyDelete
  3. sebenarnya sama saja dengan orang jualan...
    kalau barang dagangannya tidak di pamerin, siapa yang beli ?

    sama saja dengan diri kita, tujuan utama kita membuat blog untuk apa ?
    yang untuk jualan (baca : pamer), ada yang jualnnya dakwah agama, ada partai, ada bisnis, ada bangga diri, ada berbagi ilmu dan lain segalanya,

    yang jelas semuanya sama, sama sama jualan, narsis atau pamer, cuma beda beda jualan, narsis dan pamernya...

    yang penting niat dan tujuannya baik...
    itu yang utama

    ReplyDelete
  4. emang elu sudah enggak lagi? gak percaya! :))

    ReplyDelete
  5. kita tak pernah punya niat jelek. hanya saja, ada orang yang terus posting menuduh kita-kita ini suka pamer. bukankah itu namanya cari penyakit?
    jadi, kita berpolemik lewat tulisan ajah..... :))

    ReplyDelete

  6. gw penasaran ama si antonius widjaja...siapakah makhluk aneh ituh ???

    ReplyDelete
  7. emang gak ada kerjaan lain, ngurusin orang seperti dia???
    biarin ajah. Kita berpolemik lewat tulisan ajah...... biar kelihatan intelek geto lho..... :))

    ReplyDelete
  8. jangan-jangan namanya juga samaran tuh!

    ReplyDelete
  9. bukan gue lho.. meskipun inisialnya sama hehehehe

    ReplyDelete