Tuesday, May 27, 2008

Hari Ini 2 Tahun Yang Lalu


 

Hari ini, tepat 2 tahun yang lalu, pagi hari ketika orang-orang Yogya mulai menggeliat untuk melakukan aktivitas, tiba-tiba bumi bergoncang. Seketika, berhentilah kegiatan yang mulai menggerakkan kehidupan. Orang menjadi ketakutan tanpa tau yang terjadi gempa tektonik atau vulkanik. Beberapa jam setelah itu, Yogya menjadi chaos. Isu tsunami merebak secepat kilat diantara kebingungan orang-orang.

Yang berada di tengah kota Yogya langsung tunggang langgang menuju ke arah utara untuk menghindari air bah tsunami yang katanya datang dari selatan dan sudah mencapai jalan Bantul. Akal sehat tak lagi jalan karena emosi lebih berada di depan.

Akses komunikasi untuk mengabari keluarga di tempat yang jauh mulai terputus. Beberapa menit setelahnya, tv pun mulai memberikan gambaran betapa parahnya sang gempa merusak apa yang selama ini menjadi tempat kita berpijak.

Siapa yang bisa menyelami rahasia Illahi?


Posting saya sebelumnya tentang gempa ada di sini. Cerita mengharukan dan saya menemukan teman baru ada di sini.

11 comments:

  1. hari inikah? bukannya tanggal 30 mei? lah lupa aku...

    ReplyDelete
  2. 27 mei. aku ingat persis karena pas ultahnya temanku. ultahnya Titi DJ juga dink!

    coba dilihat di blog mu......

    ReplyDelete
  3. KOKOK korban gempa di Bandara
    sehari sebelumnya aku ada di TEPUS
    ketika GEMPA ... semua orang melihat ke MERAPI ... asap memang agak mengepul
    listrik mati ... nyetel radio ... dan di sms dari surabaya
    ternyata ada gempa di bantul

    siang hari aku keliling nyamperin kerabat dan rekan ....
    masih trauma tidur di dalam rumah ...

    ReplyDelete
  4. Lemas seharian waktu itu... meski sudah 2 tahun, kalau gedung ini bergetar aku selalu berhenti dan coba mengidentifikasi, gempa atau getaran biasa...

    Sungguh tidak pernah terjadi sebelumnya ketika di Aceh, meki gempa hingga 6 SR aku masih berani dan yakin tidur di lantai dua di guest house...

    Dua tahun sudah, rumah juga belum beres... genap sudah 2 (dua) tahun jadi pengungsi! Untung pertemuan kita selesaikan jumatnya itu cuk, coba kalau sabtu... bakalan gelap semuanya...

    ReplyDelete
  5. edit delete reply diartokop wrote on Oct 28, '07


    Saya gak sanggup pergi ke Jogja saat lebaran 2006 (beberapa bulan setelah 27 Mei 2007), semua yang tidak pernah terfikir di kepala terjadi di depan mata... Whatever it is, I am still in love with Jogja.

    ReplyDelete
  6. 3 hari setelah Gempa, saya sudah memimpin tim Inco-Unhas di Yogya, membawa 100 juta tunai ditangan. Pengalaman tak terlupakan memimpin humanitarian relief tanpa pengalaman sama sekali. Untung saya tinggal 6 tahun di Yogya sehingga paham lapangan

    ReplyDelete
  7. Ya Allah... ampunilah dosa2 kami...!!!

    ReplyDelete
  8. pasti mereka senang banget dapat bantuan.
    bayangkan pemerintah yang hari itu bersabda "bantuan 30 juta rupiah" lalu orang2 mengatakan 30 juta Yen (ono).
    mereka langsung jadi melarat dan tak punya apa-apa.......
    selama beberapa minggu, akses yogya - bantul selalu penuh kendaraan yang memberi bantuan.
    solidaritas tanpa harus menunggu tangan pemerintah (yang kebanyakan pake ngedit segala)....

    ReplyDelete
  9. Benar, pada akhirnya sumbangan perusahaan kami mencapai 5 miliar, semua tanpa memikirkan pamrih apa-apa. Kami juga menyalurkan sumbangan pribadi anak-anak sekolah perusahaan, karyawan dsb mencapai 200 juta.
    Dari pedalaman Sulawesi, tanpa ikatan emosi apa-apa dengan Yogya (kalau saya yang alumni UGM, pasti tergerak), semua menyumbang.
    Slogan masyarakat adat 'kalau negara tidak mengakui kami, maka kami juga tidak mengakui negara' sedikit banyak pas untuk kita, dan semua elemen masyarakat yang tergerak hatinya langsung ketika negara (terutama pemerintah dan parlemen) hanya sibuk urusan perutnya

    ReplyDelete
  10. ini yang bikin negara kita tak maju.
    pemerintah kalah sensitif dengan rakyatnya sendiri......

    ReplyDelete
  11. amin.....
    kita memang terlalu banyak dosa, terutama pejabat negaranya!

    ReplyDelete